Rabu, 10 September 2014

Puisi untuk Alexander Supertramp





Mengingatkanku kembali pada sebuah film yang cukup lama berjudul 'Into the Wild' serta tokoh inspirasi di dalamnya. Christopher Mccandless a.k.a Alexander Supertramp. Seorang pemuda yang berkelana untuk mencari jati dirinya tentang hidup.



 Puisi sederhana ini kudedikasikan untuknya (you are is inspiration)

 O, iya film ini diangkat dari kisah nyata, lho



"Pengembara Super"(SuperTramp)

Dalam perjalanan panjangku
(In the course of my long)
Aku mengembara menuju kebebasan
(I wander towards freedom)
Langkah demi langkah dengan keyakinan yang kubawa
(Step by step with the beliefs that I carried)
Dengan diiringi suara gonggongan anjing-anjing liar
(With the sound of barking stray dogs)
Dia akhirnya datang, sebuah malam yang terasa dingin
(He finally came, a cold night)
Semuanya sepi...
(Everything is quiet ...)

Aku tak tahu, kapan kehidupan mulai berjalan?
(I do not know, when life starts running?)
Bagaikan jiwa kosong yang mendekap erat tubuhku
(Like an empty soul that hugged my body tightly)
Aku bangkit untuk bernafas dan berlari sejauh mungkin
(I got up to breathe and run as far as possible)
Aku pergi meninggalkan masa laluku
(I left my past)
Lalu hanyut melawan arus, mencari arti dari kehidupan
(Then float against the current, looking for the meaning of life)
Tapi aku tetap selalu mencintai mereka
(But I've always loved them)
Mom, yang selalu memberikanku semua hal terbaik
(Mom, who always gave me all the best things)
Dad, Dengan kepintarannya
(Dad, with his intelligence)
Dan Carine, dia adalah malaikat pelindungku
(And Carine, she is my Guardian Angel)

Setelahnya letakkan kepalaku pada sebuah pertanyaan, Sebentar saja!
(Afterwards put my head on a question, just a minute!)
Hijaunya alam serta bau rumput musim panas
(Natural green grass and the smell of summer)
Teriakan air di sungai
(Cries of water in the river)
Tangisan berisik ombak-ombak laut
(Cries noisy waves in the sea)
Nyanyian tebing-tebing di Grand canyon
(Song of the cliffs at the grand canyon)
Semuanya menusuk remuk di jantungku
(Everything stab in my heart crushed)
Aku terhisap ke dalamnya, tanpa bisa sedetikpun melewatkan mereka
(I was sucked into it, without being able to miss a second of their)

Perjalanan merupakan kaidah hidup
(The trip is a rule of life)
Jangan bersembunyi! Tapi teruslah berjalan tanpa terjatuh
(Do not hide! But keep walking without falling)
Melewati rapuhnya penderitaan dengan nafas sekeras besi
(Passing the fragility of suffering with iron-hard breath)
Melihat hitamnya langit ketika dia sedang terdiam
(Seeing the black sky while being silent)
Merasakan hembusan angin yang terasa pahit
(Feel the bitter winds)
Menatap kepedihan alam dalam satu garis lurus
(Staring natural grief in a straight line)

Mungkin aku sedang tersesat
(Maybe I'm lost)
Namun aku mempercayainya,
(But I believe,)
Jika suatu hari aku akan pulang
(If one day I will go home)
Menoleh kebelakang dan tersenyum kepada mereka
(Turn round and smile at them)
Kemudian menceritakan semua kisahku
(Then tell all my story)
Berlama-lama untuk sebuah kebahagiaan
(Linger for a happiness)
Tidak ada akhir untuk itu
(there is no end to it)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar